• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Setitik Ilmu

Kumpulan Cerita Rakyat, Kisah Nabi, Narrative Text, Dongeng, Fabel, Legenda dan Cerita Rakyat dalam Bahasa Inggris.

  • Home
  • Cerita Rakyat
  • Legenda/Asal-Usul
  • Narrative Text
  • Dongeng
  • Kisah Nabi
  • Fabel
  • Cerita Rakyat Bahasa Inggris
Home » Cerita Rakyat » Cerita Rakyat Batu Berdaun » Kisah Batu Berdaun » Cerita Rakyat Maluku Batu Berdaun

Cerita Rakyat Maluku Batu Berdaun

Batu Berdaun

Alkisah, di daerah pesisir Maluku, hiduplah seorang nenek dengan dua orang cucunya yang masih kecil. Cucu yang pertama berumur 11 tahun, sedangkan yang bungsu masih berumur 5 tahun. Kedua anak itu yatim piatu karena orangtua mereka telah meninggal dunia ketika mencari ikan di laut. Kini, kedua anak itu berada dalam asuhan sang nenek.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, nenek bekerja mengumpulkan hasil hutan dan mencari ikan di pantai. Hasilnya tidak pernah cukup untuk mereka makan. Untunglah para tetangga sering berbaik hati memberikan makanan kepada sang nenek untuk dimakan bersama kedua cucunya.
Suatu hari, air laut terlihat surut, ombaknya pun tampak tenang. Kondisi seperti ini biasanya menjadi pertanda bahwa banyak kepiting yang terdampar di sekitar pantai. Si nenek pun mengajak kedua cucunya ke pantai untuk menangkap kepiting.
“Cucuku, mari kita ke pantai mencari kepiting,” ajak si nenek.
Alangkah senangnya hati kedua anak itu, terutama si bungsu. Ia berlari-lari dan melompat kegirangan.   
“Horeee... horeee... !” riang si bungsu.
Setiba di pantai, mereka pun mulai memasang beberapa bubu (alat untuk menangkap kepiting) di sejumlah tempat. Selang beberapa lama kemudian, sebuah bubu yang dipasang nenek memperoleh seekor kepiting besar yang terperangkap di dalamnya. Si nenek pun menyuruh kedua cucunya untuk pulang terlebih dahulu.
“Cucuku, kalian pulanglah dulu. Bawa dan rebuslah kepiting besar itu untuk makan siang kita nanti,” ujar si nenek, “Capitannya sisakan untuk nenek.”
“Baik, Nek,” jawab cucu yang pertama.
Kedua anak itu pun kembali ke rumah dengan perasaan gembira. Hari itu, mereka akan menikmati makanan lezat. Setiba di rumah, kepiting besar hasil tangkapan mereka tadi segera direbus. Setelah masak, kepiting itu mereka makan bersama ubi rebus. Mereka makan dengan lahap sekali. Sesuai perintah sang nenek, kedua anak itu menyisakan capit kepiting.
Usai makan, kedua anak itu pergi bermain hingga hari menjelang siang. Saat mereka pulang ke rumah, nenek mereka ternyata belum juga kembali dari pantai. Sementara itu, si bungsu yang baru sampai di rumah tiba-tiba merasa lapar lagi.
“Kak, aku lapar. Aku mau makan lagi,” rengek si bungsu kepada kakaknya.
“Bukankah tadi kamu sudah makan? Kenapa minta makan lagi?” tanya kakaknya.
“Aku lapar lagi. Aku mau makan capit kepiting,” si bungsu kembali merengek.
“Jangan, capit kepiting itu untuk nenek,” cegah si kakak.
Meskipun sang kakak sudah berkali-kali menasehatinya, si bungsu tetap saja merengek. Karena iba, sang kakak terpaksa mengambil sepotong capit kepiting itu. Si bungsu akhirnya berhenti merengek. Namun, setelah makan, ia kembali meminta capit kepiting yang satunya. Si kakak pun memberikannya.
Tak berapa lama kemudian, nenek mereka kembali dari pantai. Wajah si nenek yang sudah keriput itu tampak pucat. Kelihatannya ia sangat lapar. Cepat-cepatlah ia masuk ke dapur ingin menyantap capit kepiting bersama ubi rebus. Betapa terkejutnya ia saat melihat lemari makannya kosong.
“Cucuku., cucuku...!” teriaknya dengan suara serak.
“Iya, Nek,” jawab si sulung seraya menghampiri neneknya, “Ada apa, Nek?”
“Mana capit kepiting yang nenek pesan tadi?” tanya si nenek.
“Ma... maaf..., Nek!” jawab si sulung dengan gugup, “Capit kepitingnya dihabiskan si Bungsu. Aku sudah berusaha menasehatinya, tapi dia terus menangis meminta capit kepiting itu.”
Betapa kecewanya hati sang nenek mendengar jawaban itu. Ia benar-benar marah karena kedua cucunya tidak menghiraukan pesannya. Tanpa berkata-kata apapun, si nenek pergi meninggalkan rumah. Dengan perasaan sedih, ia berjalan menuju ke sebuah bukit. Sesampai di puncak bukit itu, ia lalu mendekati sebuah batu besar yang bentuknya seperti daun. Orang-orang menyebutnya batu berdaun. Di hadapan batu itu, si nenek duduk bersimpuh sambil meneteskan air mata.
“Wahai, batu. Telanlah aku!” seru nenek itu, “Tidak ada lagi gunanya aku hidup di dunia ini. Kedua cucuku tidak mau mendengar nasehatku lagi.”
Batu berdaun itu tidak bergerak sedikit pun. Ketika nenek mengucapkan permintaannya untuk ketiga kalinya, barulah batu itu membuka mulutnya.
Dengan sekali sedot, si nenek langsung tertarik masuk ke dalam perut batu itu. Setelah si nenek tertelan, mulut batu itu mengatup kembali. Sejak itulah, si nenek tinggal di dalam perut batu itu dan tidak pernah keluar lagi.
Sementara itu, kedua cucunya dengan gelisah mencari nenek mereka. Saat tiba di puncak bukit itu, mereka hanya mendapati kain milik nenek mereka terurai sedikit di antara batu berdaun itu.
“Nenek, jangan tinggalkan kami!” tangis si sulung.
“Maafkan aku, Nek. Aku berjanji tidak akan mengecewakan nenek lagi,” ucap si bungsu dengan sangat menyesal.
Si sulung kemudian meminta kepada batu berdaun itu agar menelan mereka.
“Wahai, batu berdaun. Telanlah kami!” seru si sulung.
Meskipun kedua anak tersebut berkali-kali memohon, batu berdaun itu tetap tidak mau membuka mulutnya, sampai akhirnya kedua anak itu tertidur di dekatnya. Keesokan harinya, keduanya terbangun dan kembali meratapi kepergian sang nenek. Pada saat itu, kebetulan ada seorang tetangga mereka yang melintas di tempat itu.
“Hai, kenapa kalian ada di sini?” tanyanya saat melihat kedua anak itu.
Si sulung pun menceritakan semua yang telah terjadi pada neneknya. Oleh karena nenek itu tidak akan kembali lagi, si tetangga pun mengajak kedua anak tersebut pulang ke rumahnya dan kemudian merawat mereka. Kedua anak itu merasa sangat menyesal atas perlakuannya terhadap nenek mereka. Namun, hal itu mereka jadikan sebagai pelajaran berharga sehingga kedua anak itu pun tumbuh menjadi manusia yang berbudi luhur.
Posted by My Videos Tube on Minggu, 23 Oktober 2016 - Rating: 4.5
Title : Cerita Rakyat Maluku Batu Berdaun
Description : Batu Berdaun Alkisah, di daerah pesisir Maluku, hiduplah seorang nenek dengan dua orang cucunya yang masih kecil. Cucu yang pe...

Share to

Facebook Google+ Twitter

0 Response to "Cerita Rakyat Maluku Batu Berdaun"

Posting Komentar

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
  Upin & Ipin Badut Bergoyang

From Channel: youtube.com/channel/UCE9D6mkQGJmpDpumU1gKDbA

Popular Posts

  • Kisah Kelinci yang Baik Hati
  • Cerita Gadis Bertudung Merah
  • Cerita Putri Delima
  • Legenda Gunung Kelud
  • Kisah Gajah Yang Tidak Jujur
  • Kisah Nabi Ibrahim As Dan Nabi Ismail As Bahasa Inggris
  • Angsa Bertelur Emas

Arsip Blog

  • ►  2020 (9)
    • ►  Juli (1)
      • ►  Jul 14 (1)
    • ►  Mei (8)
      • ►  Mei 28 (3)
      • ►  Mei 21 (1)
      • ►  Mei 17 (4)
  • ▼  2016 (2)
    • ▼  Oktober (2)
      • ▼  Okt 23 (2)
        • Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat Asal Mula Pohon ...
        • Cerita Rakyat Maluku Batu Berdaun
  • ►  2015 (2)
    • ►  April (2)
      • ►  Apr 01 (2)
  • ►  2014 (215)
    • ►  Desember (4)
      • ►  Des 09 (2)
      • ►  Des 04 (2)
    • ►  November (12)
      • ►  Nov 30 (2)
      • ►  Nov 12 (2)
      • ►  Nov 09 (2)
      • ►  Nov 07 (2)
      • ►  Nov 03 (2)
      • ►  Nov 02 (2)
    • ►  Oktober (4)
      • ►  Okt 28 (2)
      • ►  Okt 14 (2)
    • ►  September (5)
      • ►  Sep 06 (1)
      • ►  Sep 04 (1)
      • ►  Sep 03 (3)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 31 (1)
      • ►  Agu 29 (1)
    • ►  Juni (58)
      • ►  Jun 30 (1)
      • ►  Jun 29 (3)
      • ►  Jun 28 (1)
      • ►  Jun 26 (4)
      • ►  Jun 22 (5)
      • ►  Jun 20 (4)
      • ►  Jun 19 (1)
      • ►  Jun 18 (3)
      • ►  Jun 16 (3)
      • ►  Jun 15 (3)
      • ►  Jun 14 (1)
      • ►  Jun 13 (3)
      • ►  Jun 12 (3)
      • ►  Jun 11 (3)
      • ►  Jun 10 (1)
      • ►  Jun 09 (3)
      • ►  Jun 08 (2)
      • ►  Jun 07 (2)
      • ►  Jun 06 (2)
      • ►  Jun 05 (2)
      • ►  Jun 04 (2)
      • ►  Jun 03 (2)
      • ►  Jun 02 (2)
      • ►  Jun 01 (2)
    • ►  Mei (43)
      • ►  Mei 31 (2)
      • ►  Mei 30 (2)
      • ►  Mei 27 (2)
      • ►  Mei 26 (2)
      • ►  Mei 25 (1)
      • ►  Mei 23 (3)
      • ►  Mei 21 (3)
      • ►  Mei 20 (2)
      • ►  Mei 19 (2)
      • ►  Mei 18 (2)
      • ►  Mei 17 (2)
      • ►  Mei 16 (3)
      • ►  Mei 14 (3)
      • ►  Mei 13 (2)
      • ►  Mei 10 (5)
      • ►  Mei 08 (3)
      • ►  Mei 01 (4)
    • ►  April (73)
      • ►  Apr 30 (4)
      • ►  Apr 28 (4)
      • ►  Apr 27 (5)
      • ►  Apr 26 (6)
      • ►  Apr 22 (7)
      • ►  Apr 20 (5)
      • ►  Apr 18 (6)
      • ►  Apr 17 (11)
      • ►  Apr 16 (7)
      • ►  Apr 15 (3)
      • ►  Apr 13 (3)
      • ►  Apr 12 (3)
      • ►  Apr 11 (1)
      • ►  Apr 10 (3)
      • ►  Apr 08 (1)
      • ►  Apr 06 (2)
      • ►  Apr 05 (2)
    • ►  Maret (14)
      • ►  Mar 23 (3)
      • ►  Mar 22 (1)
      • ►  Mar 13 (5)
      • ►  Mar 12 (4)
      • ►  Mar 03 (1)

Laman

  • Beranda
  • Top Level Domain Blogger Indoartikelcerita
  • Create Direct and Get Backlinks for Indoartikelcerita Blog

My Profil

My Videos Tube
Lihat profil lengkapku
Copyright © 2014 Setitik Ilmu - All Rights Reserved
Design by Atha - Powered by Blogger