• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Setitik Ilmu

Kumpulan Cerita Rakyat, Kisah Nabi, Narrative Text, Dongeng, Fabel, Legenda dan Cerita Rakyat dalam Bahasa Inggris.

  • Home
  • Cerita Rakyat
  • Legenda/Asal-Usul
  • Narrative Text
  • Dongeng
  • Kisah Nabi
  • Fabel
  • Cerita Rakyat Bahasa Inggris
Home » Asal Mula Nama Kota Dumai Riau » Cerita Rakyat Dumai Riau » Cerita Rakyat Putri Tujuh

Cerita Rakyat Putri Tujuh

Putri Tujuh


Konon, pada zaman dahulu kala, di daerah Dumai berdiri sebuah kerajaan bernama Seri Bunga Tanjung. Kerajaan ini diperintah oleh seorang Ratu yang bernama Cik Sima. Ratu ini memiliki tujuh orang putri yang elok nan rupawan, yang dikenal dengan Putri Tujuh. Dari ketujuh putri tersebut, putri bungsulah yang paling cantik, namanya Mayang Sari. Putri Mayang Sari memiliki keindahan tubuh yang sangat mempesona, kulitnya lembut bagai sutra, wajahnya elok berseri bagaikan bulan purnama, bibirnya merah bagai delima, alisnya bagai semut beriring, rambutnya yang panjang dan ikal terurai bagai mayang. Karena itu, sang Putri juga dikenal dengan sebutan Mayang Mengurai.

Pada suatu hari, ketujuh putri itu sedang mandi di lubuk Sarang Umai. Karena asyik berendam dan bersendau gurau, ketujuh putri itu tidak menyadari ada beberapa pasang mata yang sedang mengamati mereka, yang ternyata adalah Pangeran Empang Kuala dan para pengawalnya yang kebetulan lewat di daerah itu. Mereka mengamati ketujuh putri tersebut dari balik semak-semak. Secara diam-diam, sang Pangeran terpesona melihat kecantikan salah satu putri yang tak lain adalah Putri Mayang Sari. Tanpa disadari, Pangeran Empang Kuala bergumam lirih, “Gadis cantik di lubuk Umai....cantik di Umai. Ya, ya.....d‘umai...d‘umai....” Kata-kata itu terus terucap dalam hati Pangeran Empang Kuala. Rupanya, sang Pangeran jatuh cinta kepada sang Putri. Karena itu, sang Pangeran berniat untuk meminangnya.

Beberapa hari kemudian, sang Pangeran mengirim utusan untuk meminang putri itu yang diketahuinya bernama Mayang Mengurai. Utusan tersebut mengantarkan tepak sirih sebagai pinangan adat kebesaran raja kepada Keluarga Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Pinangan itu pun disambut oleh Ratu Cik Sima dengan kemuliaan adat yang berlaku di Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Sebagai balasan pinangan Pangeran Empang Kuala, Ratu Cik Sima pun menjunjung tinggi adat kerajaan yaitu mengisi pinang dan gambir pada combol paling besar di antara tujuh buah combol yang ada di dalam tepak itu. Enam buah combol lainnya sengaja tak diisinya, sehingga tetap kosong. Adat ini melambangkan bahwa putri tertualah yang berhak menerima pinangan terlebih dahulu.

Mengetahui pinangan Pangerannya ditolak, utusan tersebut kembali menghadap kepada sang Pangeran. “Ampun Baginda Raja! Hamba tak ada maksud mengecewakan Tuan. Keluarga Kerajaan Seri Bunga Tanjung belum bersedia menerima pinangan Tuan untuk memperistrikan Putri Mayang Mengurai.” Mendengar laporan itu, sang Raja pun naik pitam karena rasa malu yang amat sangat. Sang Pangeran tak lagi peduli dengan adat yang berlaku di negeri Seri Bunga Tanjung. Amarah yang menguasai hatinya tak bisa dikendalikan lagi. Sang Pangeran pun segera memerintahkan para panglima dan prajuritnya untuk menyerang Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Maka, pertempuran antara kedua kerajaan di pinggiran Selat Malaka itu tak dapat dielakkan lagi.

Di tengah berkecamuknya perang tersebut, Ratu Cik Sima segera melarikan ketujuh putrinya ke dalam hutan dan menyembunyikan mereka di dalam sebuah lubang yang beratapkan tanah dan terlindung oleh pepohonan. Tak lupa pula sang Ratu membekali ketujuh putrinya makanan yang cukup untuk tiga bulan. Setelah itu, sang Ratu kembali ke kerajaan untuk mengadakan perlawanan terhadap pasukan Pangeran Empang Kuala. Sudah 3 bulan berlalu, namun pertempuran antara kedua kerajaan itu tak kunjung usai. Setelah memasuki bulan keempat, pasukan Ratu Cik Sima semakin terdesak dan tak berdaya. Akhirnya, Negeri Seri Bunga Tanjung dihancurkan, rakyatnya banyak yang tewas. Melihat negerinya hancur dan tak berdaya, Ratu Cik Sima segera meminta bantuan jin yang sedang bertapa di bukit Hulu Sungai Umai.

Pada suatu senja, pasukan Pangeran Empang Kuala sedang beristirahat di hilir Umai. Mereka berlindung di bawah pohon-pohon bakau. Namun, menjelang malam terjadi peristiwa yang sangat mengerikan. Secara tiba-tiba mereka tertimpa beribu-ribu buah bakau yang jatuh dan menusuk ke badan para pasukan Pangeran Empang Kuala. Tak sampai separuh malam, pasukan Pangeran Empang Kaula dapat dilumpuhkan. Pada saat pasukan Kerajaan Empang Kuala tak berdaya, datanglah utusan Ratu Cik Sima menghadap Pangeran Empang Kuala.

Melihat kedatangan utusan tersebut, sang Pangeran yang masih terduduk lemas menahan sakit langsung bertanya, “Hai orang Seri Bunga Tanjung, apa maksud kedatanganmu ini?”. Sang Utusan menjawab, “Hamba datang untuk menyampaikan pesan Ratu Cik Sima agar Pangeran berkenan menghentikan peperangan ini. Perbuatan kita ini telah merusakkan bumi sakti rantau bertuah dan menodai pesisir Seri Bunga Tanjung. Siapa yang datang dengan niat buruk, malapetaka akan menimpa, sebaliknya siapa yang datang dengan niat baik ke negeri Seri Bunga Tanjung, akan sejahteralah hidupnya,” kata utusan Ratu Cik Sima menjelaskan. Mendengar penjelasan utusan Ratu Cik Sima, sadarlah Pangeran Empang Kuala, bahwa dirinyalah yang memulai peperangan tersebut. Pangeran langsung memerintahkan pasukannya agar segera pulang ke Negeri Empang Kuala.

Keesokan harinya, Ratu Cik Sima bergegas mendatangi tempat persembunyian ketujuh putrinya di dalam hutan. Alangkah terkejutnya Ratu Cik Sima, karena ketujuh putrinya sudah dalam keadaan tak bernyawa. Mereka mati karena haus dan lapar. Ternyata Ratu Cik Sima lupa, kalau bekal yang disediakan hanya cukup untuk tiga bulan. Sedangkan perang antara Ratu Cik Sima dengan Pangeran Empang Kuala berlangsung sampai empat bulan.

Akhirnya, karena tak kuat menahan kesedihan atas kematian ketujuh putrinya, maka Ratu Cik Sima pun jatuh sakit dan tak lama kemudian meninggal dunia. Sampai kini, pengorbanan Putri Tujuh itu tetap dikenang dalam sebuah lirik:
Umbut mari mayang diumbut
Mari diumbut di rumpun buluh
Jemput mari dayang dijemput
Mari dijemput turun bertujuh
Ketujuhnya berkain serong
Ketujuhnya bersubang gading
Ketujuhnya bersanggul sendeng
Ketujuhnya memakai pending
Sejak peristiwa itu, masyarakat Dumai meyakini bahwa nama kota Dumai diambil dari kata “d‘umai” yang selalu diucapkan Pangeran Empang Kuala ketika melihat kecantikan Putri Mayang Sari atau Mayang Mengurai. Di Dumai juga bisa dijumpai situs bersejarah berupa pesanggarahan Putri Tujuh yang terletak di dalam komplek kilang minyak PT Pertamina Dumai. Selain itu, ada beberapa nama tempat di kota Dumai yang diabadikan untuk mengenang peristiwa itu, di antaranya: kilang minyak milik Pertamina Dumai diberi nama Putri Tujuh; bukit hulu Sungai Umai tempat pertapaan Jin diberi nama Bukit Jin. Kemudian lirik Tujuh Putri sampai sekarang dijadikan nyanyian pengiring Tari Pulai dan Asyik Mayang bagi para tabib saat mengobati orang sakit.

Posted by My Videos Tube on Kamis, 04 Desember 2014 - Rating: 4.5
Title : Cerita Rakyat Putri Tujuh
Description : Putri Tujuh Konon, pada zaman dahulu kala, di daerah Dumai berdiri sebuah kerajaan bernama Seri Bunga Tanjung. Kerajaan ini diperintah ...

Share to

Facebook Google+ Twitter

0 Response to "Cerita Rakyat Putri Tujuh"

Posting Komentar

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
  Upin & Ipin Badut Bergoyang

From Channel: youtube.com/channel/UCE9D6mkQGJmpDpumU1gKDbA

Popular Posts

  • Kisah Kelinci yang Baik Hati
  • Cerita Gadis Bertudung Merah
  • Cerita Putri Delima
  • Legenda Gunung Kelud
  • Kisah Gajah Yang Tidak Jujur
  • Kisah Nabi Ibrahim As Dan Nabi Ismail As Bahasa Inggris
  • Angsa Bertelur Emas

Arsip Blog

  • ►  2020 (9)
    • ►  Juli (1)
      • ►  Jul 14 (1)
    • ►  Mei (8)
      • ►  Mei 28 (3)
      • ►  Mei 21 (1)
      • ►  Mei 17 (4)
  • ►  2016 (2)
    • ►  Oktober (2)
      • ►  Okt 23 (2)
  • ►  2015 (2)
    • ►  April (2)
      • ►  Apr 01 (2)
  • ▼  2014 (215)
    • ▼  Desember (4)
      • ►  Des 09 (2)
      • ▼  Des 04 (2)
        • Cerita Rakyat Putri Tujuh
        • Kisah Karang Bolong
    • ►  November (12)
      • ►  Nov 30 (2)
      • ►  Nov 12 (2)
      • ►  Nov 09 (2)
      • ►  Nov 07 (2)
      • ►  Nov 03 (2)
      • ►  Nov 02 (2)
    • ►  Oktober (4)
      • ►  Okt 28 (2)
      • ►  Okt 14 (2)
    • ►  September (5)
      • ►  Sep 06 (1)
      • ►  Sep 04 (1)
      • ►  Sep 03 (3)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 31 (1)
      • ►  Agu 29 (1)
    • ►  Juni (58)
      • ►  Jun 30 (1)
      • ►  Jun 29 (3)
      • ►  Jun 28 (1)
      • ►  Jun 26 (4)
      • ►  Jun 22 (5)
      • ►  Jun 20 (4)
      • ►  Jun 19 (1)
      • ►  Jun 18 (3)
      • ►  Jun 16 (3)
      • ►  Jun 15 (3)
      • ►  Jun 14 (1)
      • ►  Jun 13 (3)
      • ►  Jun 12 (3)
      • ►  Jun 11 (3)
      • ►  Jun 10 (1)
      • ►  Jun 09 (3)
      • ►  Jun 08 (2)
      • ►  Jun 07 (2)
      • ►  Jun 06 (2)
      • ►  Jun 05 (2)
      • ►  Jun 04 (2)
      • ►  Jun 03 (2)
      • ►  Jun 02 (2)
      • ►  Jun 01 (2)
    • ►  Mei (43)
      • ►  Mei 31 (2)
      • ►  Mei 30 (2)
      • ►  Mei 27 (2)
      • ►  Mei 26 (2)
      • ►  Mei 25 (1)
      • ►  Mei 23 (3)
      • ►  Mei 21 (3)
      • ►  Mei 20 (2)
      • ►  Mei 19 (2)
      • ►  Mei 18 (2)
      • ►  Mei 17 (2)
      • ►  Mei 16 (3)
      • ►  Mei 14 (3)
      • ►  Mei 13 (2)
      • ►  Mei 10 (5)
      • ►  Mei 08 (3)
      • ►  Mei 01 (4)
    • ►  April (73)
      • ►  Apr 30 (4)
      • ►  Apr 28 (4)
      • ►  Apr 27 (5)
      • ►  Apr 26 (6)
      • ►  Apr 22 (7)
      • ►  Apr 20 (5)
      • ►  Apr 18 (6)
      • ►  Apr 17 (11)
      • ►  Apr 16 (7)
      • ►  Apr 15 (3)
      • ►  Apr 13 (3)
      • ►  Apr 12 (3)
      • ►  Apr 11 (1)
      • ►  Apr 10 (3)
      • ►  Apr 08 (1)
      • ►  Apr 06 (2)
      • ►  Apr 05 (2)
    • ►  Maret (14)
      • ►  Mar 23 (3)
      • ►  Mar 22 (1)
      • ►  Mar 13 (5)
      • ►  Mar 12 (4)
      • ►  Mar 03 (1)

Laman

  • Beranda
  • Top Level Domain Blogger Indoartikelcerita
  • Create Direct and Get Backlinks for Indoartikelcerita Blog

My Profil

My Videos Tube
Lihat profil lengkapku
Copyright © 2014 Setitik Ilmu - All Rights Reserved
Design by Atha - Powered by Blogger